Pencarian

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Perjudian Gagal Itu Adalah Leontin Chitescu

✅ Link berhasil disalin!

Persib kala itu menjadi juara paruh musim Wilayah Barat 2007/08. Sebuah tim yang tampak nyaris sempurna. Trio bek Pato Jimenez, Nova Arianto, dan Nyeck Nyobe tampil kokoh menjaga lini belakang. Di tengah, duet orkestrator Eka Ramdani dan Lorenzo Cabanas menjadi poros kreativitas. Sedangkan di lini depan, duet mematikan Cristian Beckamenga Beckamengo dan Redouane Barkaoui membuat lini pertahanan lawan tak pernah benar-benar nyaman. Kombinasi ini tampil begitu solid dan mematikan, Persib terlihat seperti tim juara.

Namun, badai besar mulai terasa ketika Eka Ramdani mendapat panggilan tim nasional dalam jangka waktu panjang, sementara Beckamenga dipanggil untuk membela Kamerun di ajang Olimpiade. Situasi ini membuat pelatih saat itu, Arcan Iurie, merasa perlu menambah kekuatan baru di lini tengah dan depan. Maka, tercetuslah nama Leontin Chitescu pemain yang memikat Iurie saat ujicoba pramusim melawan PSM. Leo dianggap bisa menjadi pemain serba guna yang mampu mengisi pos gelandang serang sekaligus penyerang, sosok yang dirasa tepat untuk melapisi absennya Eka dan Beckamenga.

Namun masalah muncul. Kuota pemain asing saat itu sudah penuh. Arcan Iurie membuat keputusan besar: ia meminjamkan Nyeck Nyobe ke Persela Lamongan. Keputusan ini dilakukan dengan kesadaran penuh, namun justru menjadi bumerang besar. Perginya Nyeck membuat lini belakang Persib tidak lagi stabil. Pato meradang karena kehilangan tandemnya, dan yang lebih buruk, Beckamenga tampil setengah hati. Alasannya? Nyeck merupakan sahabat karibnya, dan kepergian sang bek membuat atmosfer ruang ganti terganggu.

Sementara itu, Chitescu tak mampu menjawab ekspektasi. Ia hanya bermain dalam 12 laga dan mencetak dua gol. Jauh dari cukup untuk mengimbangi kerusakan yang terjadi akibat dilepasnya Nyeck. Performa tim menurun drastis, koordinasi melemah, dan tekanan mulai datang dari banyak arah. Pada akhirnya, Arcan Iurie dipecat. Persib pun gagal melaju ke putaran final setelah hanya menempati posisi ke-5 di Wilayah Barat.

Semuanya berawal dari satu keputusan yang mengubah jalannya musim. Pepatah lama berbunyi: “Don’t change the winning team.” Dan kisah Leontin Chitescu menjadi bukti nyata bagaimana satu perjudian yang salah bisa meruntuhkan bangunan yang sebelumnya nyaris sempurna.

Artikel Sebelumnya
Marc Klok Sambut Musim dengan Energi Positif
Artikel Selanjutnya
AFC Lakukan Verifikasi GBLA Jelang Kompetisi Asia

Artikel Terkait: