Pencarian

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Pemain Hantu Bernama Phillimon Chipeta

✅ Link berhasil disalin!

 

Menatap musim 2008-09, Persib berupaya memperkuat lini serang. Phillimon Chipeta yang tersohor bersama Perlis di Malaysia, menjadi target utama dan akan didatangkan langsung tanpa seleksi. Harapannya sederhana, Persib butuh mesin gol baru, dan Chipeta dianggap sebagai jawaban cepat.

Namun kenyataan tak semudah wacana. Chipeta tak kunjung datang. Sembari menunggu, Persib memutuskan meminang pemain seleksi Rafael Bastos untuk peran striker ketiga. Nantinya, Chipeta akan diduetkan dengan striker dinamis, Hilton Moreira kombinasi yang di atas kertas terlihat menjanjikan. Tapi Chipeta terus memberi alasan tidak dapat surat keluar dari Perlis. Manajemen pun mulai gerah dan muak dengan situasi yang tak kunjung pasti. Akhirnya, keputusan diambil mengganti Chipeta dengan Cyrille Florent Bella, striker asal Kamerun yang kelak anaknya sukses menembus tim nasional Jerman, Armel Bella-Kotchap.

Namun nasib buruk belum berhenti. Bella ternyata ketahuan berbohong karena klub sebelumnya ternyata hanya berlaga di kasta keempat liga Jerman. Fakta ini membuatnya tak lolos verifikasi. Dalam keadaan panik, Persib terpaksa melakukan perekrutan darurat dan mendatangkan Fabio Lopes dari Liga Hongkong. Tapi harapan belum berbuah hasil. Fabio Lopes tampil flop dan kalah saing dengan Airlangga Soetjipto saat itu, membuat performa Persib di lini depan belum juga menemukan tajinya.

Hingga akhirnya, pada putaran kedua, terjadi transfer paling krusial bagi Persib musim itu, kedatangan Cristian "El Loco" Gonzales. Sebuah keputusan yang tampak sebagai pelarian, namun justru menjadi penentu masa depan. El Loco bukan hanya sukses menambal kelemahan lini depan Persib, tapi menjadi legenda hidup. Sampai saat ini, ia masih tercatat dalam tiga besar pencetak gol terbanyak Persib sepanjang masa.

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini sederhana, namun bermakna dalam: selalu ada pelangi setelah hujan. Phillimon Chipeta yang ditunggu-tunggu itu tak pernah benar-benar menginjakkan kaki di Bandung. Tapi takdir berkata lain, dan cerita besar justru diukir oleh Gonzales bukan dari rencana awal, tapi dari keputusan penuh kegentingan. Karena dalam sepak bola, seperti juga hidup, kadang yang terbaik justru datang dari rencana yang gagal.

Artikel Sebelumnya
Dari Bandung ke Garuda, Beckham dan Panggung yang Lebih Tinggi
Artikel Selanjutnya
Perjudian Gagal Itu Adalah Leontin Chitescu

Artikel Terkait: