Kabar Segar Siap Mengudara, Dua Wajah Anyar PERSIB Segara Hadir Via Suara!

Di tengah derasnya arus media sosial dan informasi yang serba instan, PERSIB memilih mengambil langkah berbeda. Bukan karena tertinggal, melainkan ingin kembali menyentuh sisi nostalgia yang melekat di hati para Bobotoh. Pada Jumat sore, 27 Juni 2025, dua pemain baru akan diperkenalkan, bukan lewat layar atau notifikasi, tapi melalui gelombang udara. Ya, melalui siaran radio yang sarat akan kenangan.

Untuk membawa nuansa kejutan dan kedekatan emosional, PERSIB menggandeng salah satu radio legendaris Kota Bandung, Ardan 105.9 FM. Pengumuman ini akan hadir dalam program spesial pukul 15.00–18.00 WIB, dikemas secara interaktif khas Ardan, hangat, meriah, penuh energi muda, dan tentu saja, penuh kejutan.

Bagi warga Bandung, Ardan lebih dari sekadar "suara". Ardan adalah sahabat di perjalanan pagi, teman setia di malam begadang, iringan hati saat jatuh cinta, dan pemecah kesunyian saat patah hati. Ada masa ketika radio adalah penghibur utama, ketika suara penyiar terasa begitu dekat, dan setiap lagu yang diputar penentu suasana hati sepanjang hari.

Menurut Head of Communications PT PERSIB Bandung Bermartabat, Adhi Pratama, pemilihan radio bukan semata strategi promosi. Ini adalah penghargaan terhadap ingatan kolektif warga Bandung dan Jawa Barat.

“Radio punya nyawa. Ia menyentuh langsung ke hati pendengar. Ardan FM adalah bagian dari kehidupan masyarakat Bandung selama bertahun-tahun, dan kami ingin membagikan kabar gembira ini lewat suara yang sudah akrab di telinga Bobotoh,” jelas Adhi.

Melalui siaran ini, PERSIB bukan hanya mengenalkan dua wajah baru dalam skuad, tapi juga mengajak para Bobotoh kembali merasakan masa ketika radio adalah bagian dari rutinitas. Saat kabar disampaikan dengan nada dan rasa, bukan sekadar kilasan visual di layar ponsel tanpa meninggalkan rasa.

Langkah ini juga sejalan dengan konsep kampanye musim ini yang dinamis dan penuh warna. Sebelumnya, Saddil Ramdani diperkenalkan lewat videotron, Al Hamra Hehanussa lewat brosur, Lucho Guaycochea (Argentina) dan William Moreira (Brasil) via mobile videotron, serta Julio Cesar de Freitas Filho (Brasil) dan Alfeandra Dewangga lewat media cetak. Kini, giliran suara yang mengudara menyampaikan cerita.

“Di era digital seperti sekarang, justru pendekatan analog seperti radio memberikan sentuhan yang lebih personal. Kami ingin Bobotoh merasa bahwa pengumuman ini datang dari ruang dengar yang akrab, bukan dari layar yang dingin,” tambah Adhi.

PERSIB mengajak seluruh Bobotoh, khususnya mereka yang tergolong muda untuk kembali mengenang dan tumbuh bersama siaran Radio Ardan. Mungkin saja dari menyimak momen ini, sambil menikmati camilan sore suara penyiar yang hangat dan lantunan lagu kenangan dapat menumbuhkan kembali cinta pada PERSIB, Kota Bandung, dan memori yang tak pernah benar-benar pudar.

Cari frekuensi Ardan. Rasakan kembali keajaiban dari udara. Dan temukan, siapa punggawa baru yang siap mempertaruhkan semuanya demi Pangeran Biru.