Pencarian

Shopping cart

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Titik Balik: Tentang Suporter, Manajemen, dan Tanggung Jawab Bersama

✅ Link berhasil disalin!

 

Tim, basis suporter, dan manajemen adalah tiga elemen dasar yang tidak bisa dipisahkan. Sebuah tim akan menjadi lebih kuat dan profesional jika dikelola oleh manajemen yang memiliki visi dan tata kelola yang baik. Namun di luar aspek teknis dan struktural, selalu ada satu elemen yang tak kalah penting: pemain ke-12, yaitu suporter.

Persib adalah salah satu klub dengan basis suporter terbesar di Indonesia, bahkan dunia. Ini bukan klaim kosong. Ini fakta yang terus terlihat dari tribun ke tribun, dari kota ke kota. Tapi dengan jumlah yang besar, tentu saja muncul berbagai ragam ekspresi. Kita tidak bisa terus-terusan membicarakan pola tingkah suporter satu per satu. Karena pada dasarnya, setiap individu punya cara mencintai yang berbeda. Mereka datang dari latar belakang yang berbeda pula. Ada yang mengungkapkan dukungan dengan yel-yel, ada dengan koreografi, ada pula dengan kata-kata tajam. Semua itu muncul karena ada rasa memiliki yang besar.

Dalam hal ini, manajemen klub perlu menyadari bahwa ada risiko yang memang harus diterima. Mengapa? Karena hampir setengah dari pendapatan klub datang dari penjualan tiket. Itu berarti, keberlangsungan klub tidak bisa dilepaskan dari kontribusi suporter. Maka tidak bijak jika muncul sentimen terhadap suporter hanya karena sebagian dari mereka mengeluarkan kata-kata kasar. Ini bukan soal membenarkan, tapi memahami bahwa kita tidak bisa mengontrol semua kepala. Terlebih ketika cinta yang mereka miliki begitu dalam, begitu meledak-ledak.

Di sisi lain, para pemain juga harus mengerti. Basis suporter yang besar ini adalah salah satu alasan kenapa banyak dari mereka tertarik bermain untuk Persib. Bermain untuk klub besar artinya siap berada di bawah sorotan, baik ketika bermain baik maupun ketika sedang menurun. Tapi dari suporter inilah, nama mereka bisa lebih dikenal. Popularitas datang secara organik, tanpa harus keluar biaya besar untuk membangun citra.

Coba lihat tim-tim lain yang kesulitan menarik perhatian publik karena minimnya basis suporter. Di saat klub-klub lain harus bekerja keras membangun engagement, Persib punya kemewahan yang datang dari kehadiran puluhan ribu loyalis di tribun setiap pekan. Sebuah aset yang tak ternilai.

Maka mari saling mengingatkan dan menghargai. Bukan untuk membenarkan semua perilaku, tapi untuk menjaga agar hubungan antara tim, manajemen, dan suporter tetap berada di jalur yang sehat. Karena jika hubungan ini retak, penyesalan akan datang. Dan biasanya, penyesalan itu muncul ketika semuanya sudah terlambat.

Artikel Sebelumnya
Pekan ke-31 Liga 1 Dimulai, Persib Bandung tatap laga penting melawan Madura United
Artikel Selanjutnya
Persib Gelar Latihan Tertutup Jelang Piala Presiden, Patricio Matricardi Mulai Bergabung

Artikel Terkait: