7 Pemain Timnas Malaysia Terancam Kena Sanksi, Bagaimana Nasib Harimau Malaya?

Kabar mengejutkan datang dari Timnas Malaysia setelah tujuh pemain naturalisasi ‘dadakan’ mereka, yang sempat tampil saat bertemu Vietnam, kini terancam sanksi larangan bermain satu tahun plus denda fantastis mencapai 41 juta Ringgit Malaysia (sekitar 138 miliar Rupiah).

Ketujuh pemain yang meliputi Gabriel Palmero, Jon Irrazabal, Rodrigo Holgado, Jose Figueiredo, Hector Hevel, Imanol Machuca dan Facundo Garces, kini berada pada pusaran kontroversi mengenai keabsahan status kewarganegaraan mereka.

Hal ini berkaitan dengan latar belakang keturunan yang beragam, mulai dari Portugal, Spanyol, Argentina hingga Brasil yang datang secara serentak sehingga menimbulkan tanya besar di kalangan pemerhati sepak bola. 

Kritik menyoroti soal tidak adanya konsistensi historis, mengingat Malaysia merupakan bekas koloni Inggris. Sehingga pemain keturunan Britania Raya dinilai akan lebih masuk akal. Kontras dengan proses naturalisasi Timnas Indonesia, yang dilakukan secara matang. Melalui riset panjang dan kedatangan pemain yang membutuhkan waktu lebih lama dan tidak bersamaan, serta umumnya berasal dari Belanda yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan Indonesia.

Proses yang terkesan buru-buru inilah yang memicu publik sepak bola menaruh kecurigaan kepada Malaysia. Sebenarnya, naturalisasi bukanlah barang baru bagi Harimau Malaya. Mamadou Sumareh, Romel Morales, Paulo Josue, Endrick Dos Santos, Matthew Davies, Ezequiel Aguero hingga Jordan Mintah adalah pemain-pemain naturalisasi yang sah karena telah memenuhi syarat menetap di Malaysia dengan minimal 5 tahun berturut-turut. 

Namun, para pemain ini dianggap tidak memiliki kualitas mumpuni layaknya tujuh pemain naturalisasi yang baru diperkenalkan.

Dalam perkembangan skandal ini, Pemilik klub raksasa Johor Darul Takzim (JDT), Tunku Ismail Sultan Ibrahim, santer disebut sebagai aktor utama. Ia disinyalir menjadi pihak pertama yang memberi informasi mengenai keturunan Malaysia pada para pemain tersebut. Menariknya, tiga dari tujuh pemain yang tersandung masalah ini diketahui merupakan bagian dari skuad JDT. 

Lebih parah lagi, kecurigaan muncul terhadap empat pemain asal Filipina di tim berjuluk Southern Tigers tersebut. Sebut saja Antonio Glauder, Oscar Arribas, Enzo Lombardo, dan Teto Martin yang kini status keturunannya diragukan yang ditengarai untuk mengakali aturan pemain asing di Liga Malaysia.

Terkait polemik naturalisasi ini, secara umum, Erick Thohir, dalam pernyataan pada Mei 2025 lalu, pernah menyoroti tentang adanya diskredit dari negara-negara lain terhadap Indonesia dan berstandar ganda. "Beda dengan negara-negara lain, yang selalu mendiskreditkan Timnas Indonesia, padahal mereka melakukan naturalisasi, gak ada darahnya mereka."

Ancaman saksi beriat kini menjadi ujian bagi Federasi Sepak Bola Malaysia. Nasib ketujuh pemain naturalisasi dan masa depan Timnas Malaysia kini berada diujung tanduk.